Author: Star Corner
•00.24
Saat ini aku disini, tepat dimana dulu kita sering habiskan waktu bersama mentari...
Saat ini aku disini, persis saat bentuk gelombang dan rasa angin seperti saat kita bercengkrama dan saling menatap mata...
Pantai sejuta janji, ombak seribu mimpi... Kini terucap kata "kamu ingin sendiri..."

Rentetan kisah, seakan kembali ke masa-masa itu.... Semakin jelas, potongan-potongan gambar wajahmu saat tersenyum.... semakin kosongkan hatiku, tak mungkin untuk melangkah jauh dari tempat ini..... Sakit hati, ego, rindu dan angan-angan telah makin membuat basah pipi dan mataku...

Saat ini aku disini, tepat dimana dulu kita sering habiskan waktu bersama mentari...

Entah mimpi, entah ilusi..... Semua ini begitu nyata bagiku, menyayat separuh hatiku yang terluka dengan air mata.... Andai kutemukan titik dimana genggaman tangan hapuskan rasa tak percaya.....andai.... Andai kau tak paksa aku utk ucapkan "janji laki-laki"
sperti yang kamu mau.....

Namun ada yang berubah....Saat ini aku disini, tepat dimana dulu kita sering habiskan waktu bersama mentari.....

Aku disini, tanpa kamu....
Hanya mentari..
Author: Star Corner
•04.58
Aku merindumu malam ini
Malam kemarin
Dan juga malam yang akan datang

Aku rindu...
Author: Star Corner
•18.23
Hatiku mungkin kini telah membeku, detak jantungku pun semakin melambat dan mulai terasa terhenti, seakan tak ada lagi jiwa disini...hening, hampa dan entah akan sampai kapan aku begini...

Mataku tak sanggup lagi menatap apapun, masa depan buatku saat ini telah menjadi sangat suram, bahkan perlahan memudar hingga tak terlihat lagi...

Langkahku kini tak lagi pasti untuk mengingat arah dan tujuan...

Perlahan, aku hancurkan diriku sendiri... Perlahan, aku hapuskan namaku dari ingatan siapapun... Perlahan, aku hilang dan tak akan ada lagi kenangan sedikitpun tentang aku dikepala semua orang...

Telah lama aku atur hati ini agar cinta penuh kudapatkan... Telah lama aku bersabar agar ikhlas tubuh bersandar dipelukan.... Telah lama aku biarkan rinduku mengalir, berharap ada sesuatu yang kudapat sebagai bekal dari setiap simpang kebimbangan... Saat hati tebentur kerasnya pendirian, aku telah terkikis... Dan terhempas oleh sesuatu yang selama ini kuanggap sebagai tujuan dalam hidupku...

Mengapa, kini aku seperti kehilangan cahaya... Mengapa, semakin sulit kupahami apa yang selama ini terjadi dan kuperjuangkan, mengapa semakin hancur kurasakan saat jalan itu terasa semu dan tak berujung...Mengapa semua ini harus kulalui....

Aku tersungkur, tersudut, tertunduk, terhempasssss dan tersendiri.... Lalu tak ingin dipedulikan lagi...oleh siapapun.

Kini tak mungkin kalimatku terbaca manis, tak mungkin kubiarkan diriku tetap tegar dalam kesendirian ini... Tak mungkin hati ini sanggup terus ditempa dan selalu bergelut dengan ego-ego hasil cerita panjang dalam hidup dan cerita tentang angan-angan, Walau liar dan penuh kebimbangan selalu buktikan... Akulah yang tak pantas dicintai, aku hanya bayangan... Aku hanya pijakan,... Aku hanya serpihan-serpihan masa lalu, ....

Demi masa-masa sulit saat jiwa-jiwa semakin kerdil mencari kepastian, percayalah aku telah menemukan sesuatu dalam kenangan yang sangat indah ini....karena ujian demi ujianlah yang memaksaku kini terbentuk sesuai dengan jalan fikir pembuat janji masa depanku......

yang sangat kucintai, hhhmmmm.....

Disaat hati semakin keras buktikan perasaan, aku... masa lalu... setiap sudut... cita-cita... cinta... kesetiaan... pelukan hangat... air mata... janji... kesendirian... dan lalu....titik, aku cinta.... Dan biarkanlah aku memahami apa arti semua ini...Titik
Author: Star Corner
•19.08

Ternyata bukan cuma angin yang bisa menembus sampai jauh ke dalam relung hatiku...
Ternyata bukan hanya hujan yang mampu membasahi jiwaku yang telah lama kering tanpa penawar ini...
Ternyata memang takdir,
Aku dan kamu berpisah saat rindu mulai menjadi buah pembicaraan kita

Hmmmmmmmmmm....
Berawal dari tatapan hati,
yang kelak akan berakhir dengan tatapan mata...
Walau setiap sudut kini memaksaku untuk bisa melupakanmu
Walau ternyata genggaman itu takkan pernah menjadi milik kita...
Sungguh...
Tak mungkin aku sanggup dustai bayangan-bayangan bintang pembawa lentera

Simpan semua cerita kita ini untuk aku...

Karena suatu saat nanti,
Bila waktu mengijinkan...
Aku akan datang kembali untuk memastikan...
Apakah rindu yang kau simpan untuk aku...
Masih tetap pada tempatnya...

"Aku Cinta Padamu..."
Author: Star Corner
•05.19
Mungkin aku tampak seperti karang
Tegar berdiri tak terkalahkan
Namun aku hanya sekeping kaca
Yang pecah bila terluka
Mungkin aku tampak seperti batu
Yang kokoh tak tertandingi
Namun aku tak ubahnya buih yang berlarian di pantai
Yang terburai terhantam sang karang
Saat ini aku terluka
Pecah
Luluh
Lantak
Terserak
Aku hanya seperti karang
Tapi aku cuma
Kaca

Adakah yang menyadarinya?
Author: Star Corner
•12.26
Hampa
Kosong
Fana
Tiada
.....

Aku cuma bisa rasa
Aku rindu kamu
Sangat rindu

Tapi tak kuasa menyentuhmu

Tak miliki hatimu

Cuma bisa rindu
Author: Star Corner
•10.53
kering kerontang gugur berjatuhan, tertiup angin ditempa hujan terbawa susana dan tenggelam bersama mimpi
Inilah aku, walau kadang akupun tak tau pasti siapa aku... hasratku terus melaju bahkan kadang terlalu cepat hingga seruling yang seharusnya merdu tak terdengar satu nadapun, inilah aku hingga merekapun akan tau mengapa terlalu dalam cinta merobek-robek hati dan jiwaku hingga tak satu kata pun dapat kutuliskan untuk perdengarkan jeritan-jeritan rindu..... malam ini sungguh bayangan yang dulu hadir kembali, walau hujan telah berhenti sejak sore tadi, aku masih mencium baunya... bau tanah kering yang tersiram oleh air mata langit buah kegelisahan, seperti itulah aku menciummu... seolah-olah tak ada lagi batasan yang diciptakan oleh ruang dan waktu malam ini, tanpa kata maaf, tanpa paragraf, tanpa lirikan-lirikan nakal yang kusuka dari genggaman yang tak lepas dan tak erat,...... Mencari suara gesekan daun-daun dan ranting dipenghujung angan-angan, diam-diam jatuh selembar yang kering karena tak tahan tersentuh cahaya rembulan... menatap sejenak hingga tersadar betapa rapuhnya pijakan yg kuanggap kokoh ini..., demi bunga dan matahari, demi luapan-luapan isi hati, demi batas yg kelak akan tercipta... sungguh, wajahku tak mungkin lagi menunduk terlalu lama... aku rindu"